Powered By Blogger

Senin, 26 April 2010

Metal Gear Fiction


Part III: Battle


Sheila masuk ke dalam ruangan yang berada di lantai paling dasar tersebut. Dia mengamati ruang sekitar, dan menemukan sesuatu yang janggal di lantai. Merasa ragu untuk melangkah, dia segera menelpon Eve. Eve memberitahu bahwa lantai yang berwarna hijau tersebut adalah lantai yang dialiri oleh listrik. Aliran listrik tersebut hanya bisa berhenti apabila sumber energi utamanya dihancurkan. Untuk itu, Sheila harus menemukan sebuah senjata misil yang mampu dikendalikan melalui remote control-Nikita Missile. Sheila dapat menemukan benda tersebut di lantai ruang penyimpanan senjata. Setelah ia berhasil menemukannya, Sheila kembali ke ruangan basement. Awalnya, ia merasa yakin dengan senjata yang pelurunya mampu dikendalikan dari jarak jauh itu. Ternyata, ada banyak sekali kamera pengawas di ruangan tersebut yang memiliki senapan kecil. Begitu peluru tersebut meluncur dengan kecepatan rendah, kamera tersebut segera menembakkan senapannya ke arah peluru.

"Damn! Why is this weapon named Nikita after all? Not.....Sheila Missile?" keluhnya.

Kali ini, pada percobaan terakhir, dia nampak lebih berhati-hati. Semua spot yang sekiranya tidak diketahui oleh kamera segera dilalui sampai akhirnya peluru tersebut berhasil menghancurkan sumber aliran listrik tersebut. Tiba-tiba, alarm berbunyi! Dia telah ketahuan oleh para penjaga ruangan tersebut. Merasa tidak ada pilihan lain, ia segera mengeluarkan Walter P99 kebangaan tim Phantom. Belum sampai dia mengeluarkan sebutir pun peluru, sesosok bayangan yang bergerak sangat cepat muncul di hadapannya. Dalam hitungan detik, bayangan tersebut berhasil memenggal kepala lima orang penjaga. Sungguh pemandangan yang sangat mengerikan untuk gadis berusia 18 tahun seperti dia.

"YOU.........YOU S.E.A.." Bayangan tersebut mulai bergerak lambat, dan menunjukkan sosok seorang ninja bermata satu.

"What are you talking about?? AND WHO ARE YOU!!??" Sheila memberanikan diri untuk menodong makhluk tak dikenal tersebut.

"YOU...YOU MUST BE...PARA-MEDIC'S GRAND CHILD!"

"What? That's the codename of my grandma! How do you know about my family??"

"THAT'S NOT IMPORTANT! NOW GET THE HELL OUT HERE!"

"I still have my mission! You go away!"

Karena tidak ada pihak yang mengalah, akhirnya kedua orang tersebut saling bertarung dengan sengit. Keduanya nampak sangat hati-hati dengan pukulan yang dilayangkan oleh mereka. Mulanya Sheila agak kesulitan karena makhluk tersebut bergerak sangat lincah. Merasa terjepit, ia gunakan kemampuan senam di sekolahnya untuk menyamakan gerak dengan lawannya. Sheila pun menemukan pola serangannya, segera saja ia bantai dengan dua kali pukulan di kepala dan tiga tendangan di perut yang membuat musuhnya tersebut tergeletak. Merasa kalah, akhirnya orang yang mengaku sebagai Cyborg Ninja tersebut melarikan diri.


Sheila menghampiri Forrest Kaysen yang ternyata sangat ketakutan setelah melihat peristiwa tersebut. Ternyata, orang berbadan besar tersebut mengompol ketika mellihat peristiwa tersebut. "Oh...he's too much!" pikirnya.

"Where's your friend Hal Emmerich?" tanya Sheila.

"He is hiding in that locker"

Sheila segera membuka loker tersebut dan menemukan orang yang punya penampilan sama dengan Forrest Kaysen. Hanya saja, dia lebih kurus. Dia kaget, ternyata dia juga ketakutan setengah mati hingga celananya basah

"Oh......I am not your baby sitter, MR GENIUSES!!!" umpatnya.

......

Billy berada di dalam ruangan yang sudah sangat dekat dengan keberadaan Kenneth Baker. Dia merasa bahwa penjagaan di ruang yang penuh dengan kardus tersebut terlalu ketat. Menyadari bahwa ruangan tersebut penuh dengan kardus, ia segera menggunakan sebuah kardus kosong untuk berjalan menuju pintu tempat Kenneth Baker disekap.

Billy menemukan sosok orang tua yang sekarat tengah diikat di sebuah tiang. Tanpa ragu, ia segera mendekat ke orang tersebut.

"You're Mr. Kenneth Baker right? I will save you, don't worry!"

"Don't come closer! It's a trap!" Kenneth menyuruh Billy supaya tidak mendekatinya.

"YES! TOUCH IT BILLY!"

"Finally....You come here, Son of Scarface!"

"My father's name..."

"Yes...Let me introduce myself! General Douglas Lynsander, ex-Green Berets"

"Green Berets? You mean Solid Snake and Big Boss's friend?"

"FRIEND????? THEY WERE THE ONES WHO DUMPED ME!!! Because of them, US government didn't acknowledge what I've got on the battlefield! They....especially Big Boss...with the Les Enfant Terrible project...is such a greedy deed!!!"

"Les Enfants Terribles?"

"I should be the one who get it-since I have the same problem with Big Boss. But US Governement found a fact that my gene were not suitable with that project, since Big Boss mission time was bigger than me. From that on, I, without any clear reason, were dropped from the army. I must take revenge of all of this! Especially you S.E.A!"

Douglas segera menantang Billy untuk duel pistol. Pertarungan pistol pun tak terhindarkan di antara mereka berdua. Billy dengan sigap berusaha menghindari tembakan Shotgun yang dimuntahkan oleh Douglas. Ia sadar bahwa pertarungan ini benar-benar tidak seimbang. Disaat pelurunya tinggal menyisakan satu butir, Douglas tepat berada di samping kanannya. Pelatuk berada di jari telunjuk kanannya. Douglas sangat ingin tertawa senang. Hingga akhirnya.....

Bersambung.....

2 komentar: