Powered By Blogger

Selasa, 17 Desember 2013

Oranye dalam Secangkir Teh

Dimanakah bisa  kutemukan cahaya itu?

Ku arahkan pandanganku ke jendela kaca. Menara-menara kehidupan perlahan berubah warna kuning ke oranye-oranyean. Pantulan warna itu terlihat epik. Jarang bisa kutemui pemandangan seperti ini, terutama saat air kehidupan senang menghampiri kita.

Kualihkan pandanganku ke bawah, batu hitam itu pun lama-lama berubah ronanya bagaikan tujuh warna di angkasa. Hanya saja, ada sedikit efek hitam keabu-abuan yang mengganggu rona tersebut. Dalam rona tersebut, bisa juga kudengar nada-nada sumbing yang mungkin bisa memecahkan gendang telinga ini.

Sial, apa yang aku kagumi di atas sungguh berbeda dengan yang terjadi di bawah. Apa yang salah dengan semua ini? Bukan! Bukan cahaya itu yang tengah ku cari. Bukan hanya cahaya yang terrefleksikan pada menara-menara kehidupan tersebut! Aku sedang mencari sebuah cahaya kehidupan yang sesungguhnya.


Jumat, 13 Desember 2013

Secangkir Kehidupan

Dua orang sohib dekat, Budi dan Hafiz tengah asyik bercengkrama di ruang istirahat kantor saat istirahat siang. Keduanya tengah menyantap bekal yang sudah dibawa dari rumah, sambil menunggu dua kopi susu yang akan diantarkan oleh salah seorang OB.

Tak lama kemudian, dua cangkir yang berisi kopi tersebut tersaji tepat di hadapan mereka. Namun, ekspresi aneh ditunjukkan oleh sang pecinta kopi, Hafiz. Dia nampak mengernyitkan dahi, merasa keheranan dengan warna kopi yang sedikit lebih hitam daripada biasanya. Setelah sadar pesanannya tidak sesuai dengan yang ia inginkan, dia segera mencegah Budi untuk meminumnya, namun sayang....

"Anjrit pahit banget!" Budi menyemprotkan minumannya ke samping.

"Yah, mau bilang kalau ini bukan kopi susu".

"Ah, gimana sih mas Jamal?! Biasanya kan selalu bikin kopi susu, ini ada yang kurang ini gimana nih?!"

Hafiz pun berusaha menenangkan teman yang telah bersamanya sejak SMA tersebut. Namun nampaknya Budi masih kesal dan mengutuk mas Jamal. Seolah-olah, Budi tidak punya cara lain untuk memecahkan masalah selain menyesalkan sedikit kekeliruan yang dilakukan Jamal.

Sejenak kemudian, Hafiz mengajak Budi ke dapur.

"Bro-bro udahlah bro. Ayo kita ke pantry aja! Aku masih ada kreamer, gula, sama susu bubuk putih. Mumpung kopinya masih panas, ditambahi aja biar jadi lebih manis."

"Tapi bakal ada bubuk yang ga larut bro"

"Ya tinggal diaduk agak lama aja. Trust me, nanti bakal larut kok!"

"Yah..okelah bro"

Keduanya lalu bergerak menuju pantry untuk menambahkan beberapa sendok kreamer dan gula, agar kopi tersebut terasa lebih manis. Hidup pun kadang terasa seperti kopi hitam. Namun, bukan berarti kita tidak bisa menambahkan kreamer, gula, atau susu, kan?



ps: rasanya peribahasa "Nasi sudah menjadi bubur" hanya untuk mereka yang gampang menyerah. Bubur aja masih laku dijual kalau ditambah macem-macem lauk.




Rabu, 04 Desember 2013

Siasat Kotak Coklat

Padang gurun tak bernama; 1200 hours. 

"Komandan, penjagaan benteng ini sungguh ketat. Sepertinya kita tak punya celah untuk masuk dan menembus garis pertahanan mereka. Apa yang harus kita lakukan?!" Seorang prajurit nampak kebingungan menghadapi situasi ini. Sang komandan dengan dog tag bertuliskan "Freddy" awalnya akan menggunakan siasat serang "Segitiga Emas". Namun setelah tahu bahwa benteng tersebut dijaga dari empat sisi, Freddy memutuskan untuk menggunakan siasat serang"Kotak Coklat"; sebuah siasat serang menggempur empat garis pertahanan musuh,  begitulah kira-kira inti siasat ini.

Berganti siasat perang bukanlah hal baru bagi komandan yang telah membela negaranya selama tujuh tahun lebih. Ia selalu siap dengan berbagai macam skenario perang, termasuk usaha merebut markas musuh kali ini.  Sebelum mengatur posisi, Freddy meyakinkan pasukannya bahwa siasat Kotak Coklat ini ibarat hadiah kejutan yang akan memporak-porandakan pertahanan musuh. Segera setelah semua siap di posisi masing-masing, Freddy pun memberi aba-aba untuk memulai penyerangan. Belum sempat dia berkata serang, salah satu anak buahnya memanggilnya dengan nada panik. 

"Komandan, ada panggilan dari markas untuk anda!"
"Sambungkan segera ke codec milikku, prajurit!"
.....

"Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing"

"Freeeed...aku ada di depan rumah kamu nih. Ke sini dooong...Aku mau kasih sesuatu buat kamu,...."

Suara manja itu segera menggerakkan Freddy dari tempat tidur. Segera ia letakan novel "Hell's Warfare" itu ke kasur dan ia pun bergegas menemui Sally, pacarnya tercinta. Ternyata, Sally memberi Freddy sebuah hadiah ulang tahun yang dibungkus kotak kecil berwarna coklat. 






Rabu, 24 Juli 2013

10 Years Ago, In the Same Month...

Alhamdulillah, kurang lebih kita sudah memasuki hari ke 16 dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1434 H. Semoga kita semua senantiasa diberi kekuatan untuk bisa melaksanakan berbagai amalan baik di bulan penuh berkah ini hingga tiba hari raya nanti. Amin :)

Dalam kalender masehi, tahun ini adalah tahun 2013, dan sepuluh tahun lalu adalah tahun 2003 (youdontsay). Setelah saya ingat-ingat lagi, ternyata pada tahun dimana saya masih duduk di kelas 2 SMP tersebut, tepatnya di bulan Ramadhan, untuk pertama kalinya saya berhasil menamatkan beberapa judul game tepat dalam waktu satu bulan! Game-game yang berhasil saya tamatkan waktu itu adalah:

1. Ace Combat 3: Electrosphere

2. Army Men: Air Attack 2

3. Action Man: Mission Extreme

Awalnya sih karena iseng pengen mengisi waktu senggang di waktu subuh sebelum berangkat ke sekolah, nyoba Ace Combat 3 dulu. Eh tahu2 keterusan beli Army Men Air Attack 2 sama dapet pinjeman dari temen Action Man. Jadi deh akhirnya main ketiga nya di waktu yang kurang lebih bersamaan. Kalau ga salah aku main Ace Combat di waktu subuh dan Action Man ma Army Men nya pas habis pulang sekolah. 

Pas pertengahan Ramadhan, aku ditunjuk jadi salah satu panitia bakti sosial SMP. Okelah ga papa, daripada nganggur di rumah (waktu itu kalau ga salah sekolah dah pada libur). Seharian aku sama temen-temen keliling kampung yang ada di belakang SMP buat bagi-bagi beras buat mereka yang membutuhkan. Setelah kerjaan kelar, salah satu guruku, Pak Sugeng manggil aku dan teman-teman lainnya. Beliau berkata:

"Ni buat kalian, itung-itung imbalan atas jerih payah bantu-bantu baksos hari ini"

Meskipun cuma sekitar Rp 4.000 rupiah, tapi ya namanya anak SMP waktu itu yang uang saku aja ga ada 3000 rupiah perhari tentu udah seneng banget XD. Tanpa pikir panjang, pas hari itu juga, aku langsung meluncur ke Pangestu (salah satu toko game yang cukup terkenal saat itu di Solo) buat beli salah satu game PS1 yang judulnya

4. Assault Retribution
Dan game ini pun bisa tamat hanya dalam waktu kurang lebih H+4 setelah beli. Hmmmm....

Kadang aku heran dengan masa itu. Kok bisa ya dalam waktu kurang dari sebulan bisa namatin, baca NAMATIN empat game dalam waktu yang berdekatan kurang dari satu bulan? Sekarang tu rasanya susaah bener buat konsen bener2 di game. Kemungkinan gede sih karena studi (semasa SMA dan kuliah) dan kerja (sekarang) sama adanya hobi lain yaitu nonton serial/ film yang bikin waktu lumayan tersita. Sekarang dah syukur deh kalau bisa namatin game yang dimainin. (:v) 

Sepertinya, masa itu adalah masa pengantar aku mulai mengenal berbagai macam cabang pop culture, yang dimulai dari video game yang penuh dengan realita virtual. 


Minggu, 30 Juni 2013

Koi no Hajimari wa, Majijo Teppen ni Yukuze!

(Fanfic pertama ku tentang musisi vs musisi. Dialog diambil dari kedua lagu tersebut, dengan sedikit editan. Credit to SCANDAL & AKB48)
            Suatu hari, Rina Suzuki menyukai seorang pria. Namun, dia tidak PD dengan berat badannya. Dia pun meminta saran Haruna Ono untuk menyemangatinya dalam berdiet. Di suatu sore, ketika tengah berdiet, mereka tiba-tiba bertemu dengan segerombolan yankee (berandalan) cewek usia SMA. Ketegangan pun memuncak!

Rina               : Yooshi, kyou kara DAIETTO ganbaruzo?!
Mukuchi        :atashi mo, iku!
Haruna           : N~, mazu, nani sun no?

Rina               : Iroiro zasshi katte kita kara, toriaezu jouhou wo, eru!
Ookabuki       : Are are... Masaka, wo wasure ja nai deshou ne?
Kokabuki       : Kabuki shisutaazu, sanjou!
Ota                 :omee-tachi ni ikaseru wake ni wa ika neen da yo

Rina              :Issho ni ikou~ yoo!

Haruna          :Ee, ii yo watashi wa
Rina              : Ikou yo! 
Haruna          : Iitte
Rina:             :A, jaa okashi to JUUSU katte kite?
Haruna:         : Mou ii kara soto hashitte koi yo
Nezumi          :Rina gundan vs Kabuki Sisters nee...
                      Semai kaidan, butsukatte morai mashou ka?




dialog 2:

Rina           : N~ zenzen hettenai. Konna’n chau, konna’n chau no ni!

Yuuko        :Rina! Maji no imi wo oshiete yaru yo

Haruna        :Sorya sou desho. Sonna kantan ni yasetara dare mo kurou shimase~n
Rina            :Zettai okashii wa!
Haruna        :Okashiku nee yo
Rina            :Kono kagami yuganderu wa!
Haruna        :Yugande mase~n!

Gekikara     :fufufu... Nee, okotteru?

Rina            :Kono kamera mo koware teru wa!
Haruna        :Mou ii kara soto hashitte koi tte"
Manamana   :shouga nee naa... Yaccha imasu ka?
Erena           :anta-tachi ga nikui!

Rencana diet pun berubah menjadi sebuah pertarungan memperebutkan harga diri!

(sori kalau garing :v)


Rabu, 26 Juni 2013

Ngenet vs Ngegame: Tenggelam di Dunia Maya

Wait...sebelumnya saya ga bermaksud buat membanding-bandingkan mana yang lebih baik antara browsing-browsing dan main sebuah game. Keduanya sama-sama punya manfaat sebenarnya. Namun, keduanya juga sama-sama berpotensi menimbulkan kerusakan fisik dan mental bila dilakukan secara berlebihan. Saya kali ini cuma pengin menjabarkan apa saja sih kelebihan dan kekurangan masing-masing kegiatan. Terdengar outdated? Mungkin video ini akan membuat anda tersenyum-senyum (atau mungkin terkejut?) Well, just check it out!


Kaget? Tapi itulah kenyataan yang terjadi di diri kita. Smartphone di tangan kanan, tablet di tangan kiri, BB di atas meja, serta sebuah laptop canggih yang HANYA DIGUNAKAN untuk browsing berbagai macam informasi yang sering tidak kita butuhkan, update status/ ngetwitt: "Duch, aku lagi kurang gizi nih. Tepar seharian belum makaaan", atau yang lebih parah, ngepoin lawan jenis! Hal-hal yang anda lakukan dalam satu waktu tersebut sebenarnya merupakan salah satu konsekuensi dari information overload. Sewaktu kuliah, saya pernah diterangkan bahwa arus informasi yang deras dan cepat tidak sepenuhnya baik bagi kita audiens. Sama seperti  yang ada di video tersebut, kita justru sering tahu berbagai macam informasi yang sebenarnya menarik untuk diketahui, namun bila jumlahnya banyak, otak kita akan mengalami yang namanya information overload. Mungkin beberapa dari anda (termasuk saya juga) pada masa-masa awal penggunaan internet sempat yakin bahwa "ah, semua informasi kan sudah ada di internet! tinggal googling aja, pasti aku akan jadi lebih pinter!"

Cobalah kita renungkan lagi! Apakah iya arus informasi yang kebanyakan justru tidak kita butuhkan, namun tiba-tiba muncul di newsfeed tersebut membuat kita menjadi lebih tahu? Coba cek kembali kondisi anda setelah "menyerap" semua sumber informasi tersebut! Jika otak dan diri anda menjadi tidak fokus setelahnya, ada kemungkinan besar anda sedang terjangkiti information overload tersebut. Sama persis seperti tayangan tersebut, kita cenderung suka untuk mencari tahu tentang BERBAGAI MACAM HAL pada SAAT YANG BERSAMAAN. Pemicu nya pun juga bukanlah hal yang besar, seperti misalnya ada salah satu teman yang update status/ share/ posting gambar tentang isu X. Disadari atau tidak, anda akan mencari tahu X lebih dalam, berkomentar, ataupun melakukan hal lain terkait X tersebut. Dalam waktu katakan satu jam saja, anda mungkin bisa melakukan hal tersebut pada 5 isu berbeda! Bandingkan ketika pada masa sekolah, anda pasti benar-benar ditekankan oleh orang tua/ guru untuk hanya BELAJAR/ BERLATIH SATU MATERI saja dalam jangka waktu tertentu. Memang terdengar membosankan, namun justru itulah cara yang ampuh untuk melatih konsentrasi dan daya fokus kita.

Lantas, apakah dengan bermain game kita bisa terhindar dari hal tersebut? Jawabannya bisa ya, bisa tidak, tergantung bagaimana anda bermain. Namun, secara basic, ketika kita bermain sebuah game, otak kita akan cenderung untuk fokus pada objek utama di game itu. Dengan otak yang fokus, sebenarnya kita bisa terlatih untuk melakukan hal yang sama di dunia nyata, baik ketika bermain terlebih ketika sedang bekerja. Saya sengaja tidak menjabarkan lebih lanjut tentang hal ini karena sudah banyak penelitian di luar sana yang membeberkan baik manfaat maupun kerugian bermain video game. Silakan google, atau akan lebih baik bila anda mendatangi perpustakaan dan mencari sumber literatur yang terpercaya tentang hal ini.

Yah..semua memang kembali kepada kita masing-masing. Saya memang sengaja menyinggung kegiatan "browsing-browsing" lebih banyak karena pada kenyataannya, lebih banyak dan lebih lama orang browsing daripada orang ngegame. Ironisnya, sebagian besar dari mereka merasa hebat dan suka ketika tenggelam dalam information overload tersebut. Parahnya lagi, manner di dunia maya tidak bisa dijunjung sehingga menyebabkan banyak orang yang aslinya pendiam mendadak menjadi sok berkuasa dan sok elit di dunia maya, baik game/ internet. Oke..lupakan soal perilaku dunia maya, akan jadi tambah panjang bila dibahas di sini. Namun bagaimanapun juga. alangkah lebih baik bila kita kembali belajar untuk fokus pada satu hal di satu waktu, dan hal lainnya di lain waktu. Bila kita tidak punya waktu banyak, ngegame pun sebenarnya tidak masalah, selama kita mampu mengontrol diri dan gak berlebihan.

PS:
One tip for me. To be focus, try to create something, and maximize it!!

Selasa, 09 April 2013

Some Artworks Made by Me...

Hi all

dah lama ga update blog, jadinya berdebu kan?

#ambilsulakbersih2debu :v

Sejak masuk di Agate Jogja, entah kenapa jadi tambah getol gambar. Yah, walau gambar ku ga se pro mereka para artis, tapi menurutku sudah lumayan lah..

Here they are some of my artworks (some of them can be used for the game projects, :p)











Kamis, 28 Februari 2013

Racing Simulation = Life Simulation


This is Your Hope!




Halo semua...
            Udah lama banget aku ga mencurahkan pikiran dan pengalamanku lewat tulisan ini. Yah, bisa dibilang agak males, karena beberapa hal seperti ngurusi hari pertama kerja, dan sebagainya :p Syukurlah, kali ini sepertinya aku kembali masuk ke industri kreatif untuk yang kedua kalinya, video game developer. Sebagai game designer, mau ga mau aku harus memahami berbagai macam karakteristik genre video game yang sudah ada sebelumnya, terus ngembangin sebuah konsep dasar permainan.
            Untuk mengisi kepenatan setelah bekerja, aku kembali menyelami permainan racing sim rFactor. Entah bisikan dari mana, aku tertarik untuk join race online yang diadain sama IndoWebHost Kreasi sama Komunitas Balap Online. Sejauh ini sih sebenernya baru dua kali ikut race. Dan yah..namanya juga pemula, pasti masih ada cacat sana sini; debut balapan ga finish, terus race ke dua cuma P7. Tapi, entah kenapa aku jauh ngerasa lebih puas daripada finish P1 tapi cuma lawan AI.
            Well, sebenernya esensi dari balapan online itu menurutku sama persis dengan esensi kehidupan manusia pada umumnya (weee...seriusmode.jpg). Sebuah sirkuit merupakan pencerminan dari sebuah harapan maupun mimpi setiap individu. Hampir setiap pembalap tentu ingin menjadi yang tercepat di sirkuit tersebut. Untuk meraihnya, mau tidak mau mereka harus menaklukan semua tikungan yang ada. Tikungan-tikungan yang ada di sirkuit merupakan tantangan-tantangan kehidupan yang harus dilalui setiap manusia demi tercapainya sebuah kesuksesan. Dalam sebuah balapan, terlebih-lebih kelas world grand prix, para rival seorang pembalap tentu memiliki pengalaman yang sama tinggi, bahkan lebih tinggi daripada pembalap tersebut. Hal yang sama persis juga kita rasakan ketika banyaknya orang lain yang juga ingin meraih harapan/ mimpi tersebut.
            Masing-masing pembalap memilik gaya mengemudi/ mengendarai tersendiri ketika melibas setiap tikungan yang ada. Setingan masing-masing tunggangan pun juga hampir mustahil untuk bisa sama persis. Manusia pun juga demikian, mereka punya masing-masing cara untuk berjuang dalam kehidupannya. Ketika sama-sama ingin meraih sebuah harapan, mungkin manusia A unggul dalam hal pengalaman dan materi dibanding dengan manusia B. Namun, bukan berarti juga manusia B tidak mempunyai kesempatan sama sekali untuk meraih hal tersebut. Selama dia mau belajar dan menimba pengalaman lebih banyak, aku yakin B bisa mengungguli A suatu saat nanti.
            Tak jarang juga, ketatnya persaingan antar pembalap menyebabkan terjadinya senggolan antar pembalap ketika sedang terjadi aksi saling menyusul di lintasan balap. Sayangnya, senggolan tersebut bisa berarti sebuah pelanggaran, bisa juga bukan, tergantung dari keputusan steward terhadap insiden tersebut. Ketika katakan, seseorang ingin menjadi kaya, ada yang menggunakan cara-cara kurang terpuji, misal merampas harta orang lain atau korupsi. Namun, kejahatan yang mereka lakukan sering tidak mendapat hukuman yang setimpal.
            Ketika seorang pembalap bisa menaklukkan sebuah sirkuit dan unggul atas lawan-lawannya setelah berjuang dengan keras, tentu P1 adalah hadiahnya. Selain itu, reputasinya dimata pembalap dan aktivis balap lainnya tentu akan meningkat. Sensasi tersebut sepertinya sama ketika kamu berhasil mendapatkan apa yang kamu impikan setelah berjuang dengan baik. Tapi, namanya juga balapan tentu "harus ada" yang mengisi P2-P terakhir sendiri. Apakah mereka lantas layak dicap sebagai pembalap buruk? NO WAY! Masih banyak sirkuit-sirkuit dan musim-musim lainnya yang menunggu mereka. Atau katakan kalau sudah tidak betah di satu ajang balapan, masih ada kesempatan untuk menjadi jawara di ajang lainnya. Yah, seperti itulah lika liku kehidupan. Kalau kita berhasil, syukuri dan minimal pertahankan pencapaian. Kalau gagal meraih sesuatu yang diinginkan pun, pasti kamu masih dapat hal lainnya seperti pengalaman baru atau mungkin sesuatu yang jauh lebih besar daripada yang kamu perjuangkan sekarang. Ketika seseorang memutuskan untuk memperjuangkan hal lainnya pun, sebenarnya itu bukanlah menjadi masalah, selama dia benar-benar mempertimbangkan baik buruknya keputusan tersebut, baik bagi dirinya maupun orang lain. Tetap saja, kunci dari itu semua adalah, sama seperti menguasai sebuah tunggangan; KEEP TRYING AND IMPROVING.
            Yah...kurang lebih seperti itulah filosofi balap simulasi (sebenarnya kejuaraan balap beneran pun juga seperti ini). Mungkin masih banyak aspek yang belum masuk, tapi garis besarnya aku rasa udah tertuang semua di sini. Whether you're petrol head or not, just remember that this life's struggle is actually quite challenging, just like when a driver races his other rivals in a Grand Prix Championship!