This is Your Hope!
Halo
semua...
Udah lama banget aku ga mencurahkan
pikiran dan pengalamanku lewat tulisan ini. Yah, bisa dibilang agak males,
karena beberapa hal seperti ngurusi hari pertama kerja, dan sebagainya :p
Syukurlah, kali ini sepertinya aku kembali masuk ke industri kreatif untuk yang
kedua kalinya, video game developer. Sebagai game designer, mau ga mau aku
harus memahami berbagai macam karakteristik genre video game yang sudah ada
sebelumnya, terus ngembangin sebuah konsep dasar permainan.
Untuk mengisi kepenatan setelah
bekerja, aku kembali menyelami permainan racing sim rFactor. Entah bisikan dari
mana, aku tertarik untuk join race online yang diadain sama IndoWebHost Kreasi
sama Komunitas Balap Online. Sejauh ini sih sebenernya baru dua kali ikut race.
Dan yah..namanya juga pemula, pasti masih ada cacat sana sini; debut balapan ga
finish, terus race ke dua cuma P7. Tapi, entah kenapa aku jauh ngerasa lebih
puas daripada finish P1 tapi cuma lawan AI.
Well, sebenernya esensi dari balapan
online itu menurutku sama persis dengan esensi kehidupan manusia pada umumnya
(weee...seriusmode.jpg). Sebuah sirkuit merupakan pencerminan dari sebuah
harapan maupun mimpi setiap individu. Hampir setiap pembalap tentu ingin
menjadi yang tercepat di sirkuit tersebut. Untuk meraihnya, mau tidak mau
mereka harus menaklukan semua tikungan yang ada. Tikungan-tikungan yang ada di
sirkuit merupakan tantangan-tantangan kehidupan yang harus dilalui setiap
manusia demi tercapainya sebuah kesuksesan. Dalam sebuah balapan,
terlebih-lebih kelas world grand prix, para rival seorang pembalap tentu
memiliki pengalaman yang sama tinggi, bahkan lebih tinggi daripada pembalap
tersebut. Hal yang sama persis juga kita rasakan ketika banyaknya orang lain
yang juga ingin meraih harapan/ mimpi tersebut.
Masing-masing pembalap memilik gaya
mengemudi/ mengendarai tersendiri ketika melibas setiap tikungan yang ada. Setingan
masing-masing tunggangan pun juga hampir mustahil untuk bisa sama persis.
Manusia pun juga demikian, mereka punya masing-masing cara untuk berjuang dalam
kehidupannya. Ketika sama-sama ingin meraih sebuah harapan, mungkin manusia A
unggul dalam hal pengalaman dan materi dibanding dengan manusia B. Namun, bukan
berarti juga manusia B tidak mempunyai kesempatan sama sekali untuk meraih hal
tersebut. Selama dia mau belajar dan menimba pengalaman lebih banyak, aku yakin
B bisa mengungguli A suatu saat nanti.
Tak jarang juga, ketatnya persaingan
antar pembalap menyebabkan terjadinya senggolan antar pembalap ketika sedang
terjadi aksi saling menyusul di lintasan balap. Sayangnya, senggolan tersebut
bisa berarti sebuah pelanggaran, bisa juga bukan, tergantung dari keputusan
steward terhadap insiden tersebut. Ketika katakan, seseorang ingin menjadi
kaya, ada yang menggunakan cara-cara kurang terpuji, misal merampas harta orang
lain atau korupsi. Namun, kejahatan yang mereka lakukan sering tidak mendapat
hukuman yang setimpal.
Ketika seorang pembalap bisa
menaklukkan sebuah sirkuit dan unggul atas lawan-lawannya setelah berjuang
dengan keras, tentu P1 adalah hadiahnya. Selain itu, reputasinya dimata
pembalap dan aktivis balap lainnya tentu akan meningkat. Sensasi tersebut
sepertinya sama ketika kamu berhasil mendapatkan apa yang kamu impikan setelah
berjuang dengan baik. Tapi, namanya juga balapan tentu "harus ada"
yang mengisi P2-P terakhir sendiri. Apakah mereka lantas layak dicap sebagai
pembalap buruk? NO WAY! Masih banyak sirkuit-sirkuit dan musim-musim lainnya
yang menunggu mereka. Atau katakan kalau sudah tidak betah di satu ajang
balapan, masih ada kesempatan untuk menjadi jawara di ajang lainnya. Yah,
seperti itulah lika liku kehidupan. Kalau kita berhasil, syukuri dan minimal
pertahankan pencapaian. Kalau gagal meraih sesuatu yang diinginkan pun, pasti
kamu masih dapat hal lainnya seperti pengalaman baru atau mungkin sesuatu yang
jauh lebih besar daripada yang kamu perjuangkan sekarang. Ketika seseorang
memutuskan untuk memperjuangkan hal lainnya pun, sebenarnya itu bukanlah
menjadi masalah, selama dia benar-benar mempertimbangkan baik buruknya
keputusan tersebut, baik bagi dirinya maupun orang lain. Tetap saja, kunci dari
itu semua adalah, sama seperti menguasai sebuah tunggangan; KEEP TRYING AND
IMPROVING.
Yah...kurang lebih seperti itulah
filosofi balap simulasi (sebenarnya kejuaraan balap beneran pun juga seperti
ini). Mungkin masih banyak aspek yang belum masuk, tapi garis besarnya aku rasa
udah tertuang semua di sini. Whether you're petrol head or not, just remember
that this life's struggle is actually quite challenging, just like when a
driver races his other rivals in a Grand Prix Championship!