Powered By Blogger

Kamis, 13 Mei 2010

Part IV: Nervous


"Sheila, how will you get us out of this base?" tanya Dr. Kaysen.
"Well, I have set a small route so that we can get to the backyard of the facility. The problem is, the genome soldiers keeping in that place. Unless two of you can get yourself unseen, I can't take both of you with me."
Sambil berusaha membetulkan posisi kacamatanya, Hal Emmerich berusaha menenangkan Sheila. "If that's the problem, I can overcome it. I developed a gadget named camouflage jacket. Once you wear this, you will remain unseen by naked eyes. And the only way to see the wearer is by infrared or thermal goggles."
Sheila nampak kegirangan. Namun, perasaan tersebut hanya bertahan selama satu menit. Hal menyampaikan kabar buruk. "Well, girl. I just bring two camouflage jackets. Only for me and Kaysen." sesal orang yang juga dijuluki "Otacon" ini. Raut wajah gadis tersebut langsung berubah. Dia tidak punya pilihan selain mengenakan kembali seragam genome soldier yang ia lengkapi dengan thermal goggles. Tanpa buang-buang waktu, mereka segera menuju rescue point.

Desingan peluru shotgun memekakkan telinga Billy. Ia tahu, senjata yang dipegang oleh Douglas Lynsander tersebut dapat mencabut nyawanya sewaktu-waktu. Peluru Walter P99 miliknya hanyalah seperti gigitan nyamuk bagi Douglas. Tak ada pilihan lain selain bersembunyi dan membunuhnya secara diam-diam. Dari balik kotak, ia mengamati keadaan sekitar. Hening, tak ada suara desingan shotgun. Tiba-tiba, ia merasakan kepalanya didorong oleh benda yang terbuat dari besi. Shotgun milik Douglas telah tepat menempel di keningnya!
"Heehehehehehehehheeeeeeeee!!!! Your head is mine, amateur! DIE BILLY!!"
Billy pasrah dengan keadaan ini. Dia benar-benar tak tahu harus berbuat apa. Douglas siap menarik pelatuk shotgun miliknya. Namun, ia merasakan sesuatu yang aneh pada lengan kanannya.
"WHAT IS THIIISSS???? MY RIGHT AARM!!!!!" Ia menyadari bahwa lengan kanannya telah putus. Lagi-lagi, Cyborg Ninja menunjukkan aksinya dengan kecepatan yang tak dapat dilihat oleh mata telanjang. Tempat tersebut menjadi banjir darah. Lagi-lagi pemandangan tak mengenakkan terjadi lagi. Douglas menjerit sekuat tenaga. Namun, jeritannya semakin lama semakin lemah karena Cyborg tersebut juga pada akhirnya memenggal kepala mantan personil Green Beret tersebut. Douglas Lynsander akhirnya tewas terkapar di tanah dengan bersimbah darah.

"SON..OF SCARFACE!!! SAVE BAKER AND GET THE HELL OUT OF HERE!" Setelah ia menyuruh Billy, Cyborg Ninja segera keluar melalui lubang angin tempat tersebut.
Billy mendekati Baker yang kini nampak semakin parah. Tubuh pria paruh baya tersebut tak mampu bergerak lagi. Nampak mulut tuanya ingin berucap sesuatu.
"(Cough) (Cough) Bi....lly....It's now too late. Fox-Enigma is ready to launch Lahder with Rex." "(Cough) There are two ways for you and your friends to stop them. First is by disabling the computers that control Lahder warheads. It's located exactly in the main generator room. If you can't reach them, you have no other option but to destroy Metal Gear."
"What? Is there another option beside those two?" Billy tak menerima kenyataan ini.
"I don't know if this will succeed...But, just try to use this PAL key. There is a control room beside the Metal Gear hangar. Just insert this card. The virus contained here will spread over the system and make both Lahder and Rex malfunction," kata Baker meyakinkan Billy.
"Sir, hang on please! I will save you first! Can you walk?" Kata-kata ini rupanya tidak didengar lagi oleh Baker. Dia telah tewas karena kondisi tubuhnya yang tidak dapat bertahan lagi. Ia menyesal karena tak mampu menyelamatkan orang yang menjadi target misinya.
........

Tank M1 Abram yang ada di depan Snake dan Donald Anderson benar-benar nampak seperti setan neraka jahanam. Mereka tidak menyangka bahwa tank kebanggaan negara adidaya Amerika Serikat tersebut siap mencabut nyawa mereka. Sesaat kemudian, pintu palka tank tersebut terbuka. Sesosok orang yang membawa sesuatu yang amat besar muncul. Setelah sosok tersebut muncul, ratusan burung gagak datang menghampirinya.
"SNAKE! You think you can escape that easy? Me and my birds will vanish your existance!"
"Could you be....Raven?" Snake berusaha mengenali orang berbadan kekar yang ada di depannya tersebut.
"Exactly Snake! So, you finally can get that DARPA chief out? I won't let you go!!!!"
Tank tersebut bergerak pelan-pelan mencari target. Dalam kondisi peperangan seperti ini, Snake tak sanggup untuk menjaga Donald. Untuk itu, dia menyuruh Donald untuk bersembunyi di balik gundukan salju yang dia rasa aman. Setelah itu, Snake setengah mati berpikir bagaimana caranya untuk menghancurkan tank tersebut. Codec miliknya berbunyi. Rupanya, ini adalah pesan dari Colonel Campbell.

"Snake! Try to reach the bottom of the tank! Then, plant two C4 grenades on the engine base."
Dia berpikir bahwa Colonel Campbell berniat membunuhnya lebih awal. Namun, dia melihat bahwa celah yang berada di antara roda tank tersebut berukuran cukup besar. Tank tersebut juga tidak mampu bergerak cepat mengingat medan pertempuran yang hanya berukuran seluas lapangan basket. Tanpa basa-basi, ia siapkan C4 Grenade dan segera menyusup ke bagian bawah tank tersebut.

Snake merasa C4 grenade sudah tertanam dengan baik. Ia segera keluar untuk mencari tempat perlindungan. Dalam hitungan detik, tank kokoh tersebut langsung meledak dan tidak dapat bergerak lagi. Kepulan asap menjulang tinggi ke langit Shadow Moses. Snake memandangi hal tersebut. Ia merasa senang. Setelah itu, dia mencari Donald Anderson ke tempat persembunyiannya. Raut mukanya berubah 180 derajat. Kesenangannya langsung sirna begitu mengetahui bahwa Donald menghilang! Anehnya, dia sama sekali tak melihat jejak kaki Donald. "Where could he go?" batinnya.

"This is Snake! Colonel, I've lost my target!!"
"What? Don't be kidding!! Search him again! He's too important for us to be left!"
"I don't find any clues here. I asked him to wait here. Then, after battling with Raven, he was lost."
"Hem...maybe you can ask those S.E.A Agents to help you?"
"Ok. I'll try it colonel. I'm trying to....URGHH!!!"
"Snake? Are you OK?? Answer me Snake!"
Tubuh Snake terkapar kaku. Dengan mata yang samar-samar, dia berusaha mencari tahu asal pukulan tersebut. Ternyata....Dia sama sekali tak menyangka terhadap sosok yang tega melakukan hal tersebut kepadanya....

Bersambung