Powered By Blogger

Rabu, 18 Agustus 2010

GOG: God of Games

Aku sedang tidak misuh! Jangan tafsirkan judul diatas dengan makna negatif...>.<

Nah...kali ini aku pengin nulis lagi. Aku jadi teringat sebuah ungkapan bijak yang mengatakan "setiap bidang di dunia ini pasti punya beberapa orang yang benar-benar ahli." Kalau kamu suka baca novel, mungkin Raditya Dika, J.K Rowling, Dan Brown, dan lain sebagainya adalah beberapa sosok yang bisa dibilang sebagai God and Goddess dalam masing-masing genre novel. Begitu pula dalam dunia film dimana nama Steven Spielberg adalah salah satu "dewa" film yang mampu menelurkan banyak film science fiction dengan efek memukau. Gimana dengan dunia game? Aku bakal sedikit menceritakan dua sosok yang sudah dianggap banyak orang sebagai dewa dalam dunia video game. Inilah diaa.......

1. Kazunori Yamauchi

(cari2 info....loading...)
Bagi kamu-kamu yang demen balap mobil simulasi Gran Turismo, nama ini pasti gak akan terlewat dari telinga kamu. YES! Dia lah sang mastermind video game Gran Turismo. Yamauchi-san yang lahir pada tanggal 5 Agustus 1967 ini memulai karir sebagai video game designer dari Motor Toon Grand Prix. Setelah menelurkan karya Motor Toon Grand Prix 1 dan 2, ia memulai debut untuk membuat salah satu game simulasi balap mobil terkenal; Gran Turismo pada tahun 1997. Game ini menuai banyak pujian karena sistemnya yang bisa dibilang canggih bila dibandingkan dengan game balap mobil yang juga menjadi hit waktu itu, Need for Speed. Pemain akan benar-benar dituntut untuk menguasai tidak hanya pemilihan mobil untuk kondisi tertentu, namun juga menguasai berbagai macam teknik mengemudi untuk menghasilkan lap time terbaik.

Yamauchi-san ternyata mempunyai kecintaan terhadap dunia autosport yang tidak diremehkan begitu saja. Buktinya, dia pernah mengikuti berbagai kejuaraan balap ketahanan, beberapa diantaranya adalah Nurbugring Jerman dan Amerika Serikat. Selain itu, Gran Turimo juga mendirikan sebuah racing school dimana para fans game ini akan diseleksi untuk dapat mengikuti sebuah kejuaraan balap ketahanan. Bayangkan! Cukup dengan sering memainkan game Gran Turismo, kamu bakal punya kesempatan jadi pembalap beneran! Sungguh eksistensi yang luar biasa oleh seorang Kazunori Yamauchi.

2. The "KAMI" Hideo Kojima

Aku memasukkan otak utama game Metal Gear series ini, tentu dengan banyak alasan. Beberapa diantaranya, dia berhasil membuatku GILA!!!!!!!!!!!!!!! (Stress ngakak2 gaje kemarin). Huh...sumpah aku bingung mendeskripsikan manusia seperti dia. Ok deh, aku mulai dari masa lalunya saja.
Kojima-san melalui masa kecilnya dengan sangat suram. Setiap hari, selesai pulang sekolah, pekerjaan yang dia lakukan hanyalah duduk di depan TV. Beberapa tahun kemudian, ia mencoba membuat cerita pendek yang lalu ia kirimkan ke majalah. Namun sayang, majalah hanya menerima maksimal 100 halaman,padahal dia waktu itu mampu menulis hingga 400 halaman. Setelah itu, ia memutuskan untuk berkarir dalam dunia video game.

Shigeru Miyamoto adalah tokoh yang menggerakkan dia untuk berani terjun dalam dunia game. Pada tahun 1986, dia masuk ke divisi perusahaan Konami, yaitu MSX. Pada awalnya, ia sempat kecewa dengan perusahaan tersebut karena pewarnaan dalam game yang dihasilkannya tidak sebagus Nintendo. Beberapa game yang dia hasilkan sebelum mengambil proyek Metal Gear adalah Antartic Adventure dan Penguin Adventure. Baru pada sekitar tahun 1987, Metal Gear diluncurkan dalam konsol MSX. Sejak saat itu, barulah Hideo Kojima mulai diperhitungkan dalam dunia game designing.

Apa sih yang membuat Kojima begitu sukses dalam game-game nya, terutama MG series? Jawabannya adalah pencampuran antara main story dan joke yang seimbang dan menarik. Kamu boleh aja mantengin layar dan memasang muka serius karena saking bagusnya cerita yang sedang ditampilkan. Namun, pasti di adegan maupun dialog tertentu kamu akan menemukan sebuah twist yang menggelitik, bahkan cenderung narsis. Aku mau contohin waktu Snake melawan Psycho Mantis dalam game MGS 1. Kamu pasti menemukan scene dimana layar tiba-tiba berubah jadi hitam dan ada tulisan Hideo di pojok kanan atas layar televisi. Masih banyak lagi joke yang kadang benar-benar diluar dugaan manusia normal pada umumnya. Susah dideskripsikan dengan akal sehat lah pokoke...:D

Yah.....itulah dia dua dewa dalam dunia game. Nama-nama tersebut hanyalah segelintir dari puluhan "dewa" dalam dunia game. Itulah yang menjadi warna dalam dunia game. Sebagai orang biasa, kita pun bisa meniru langkah mereka. Caranya cukup sederhana; selami apa yang menjadi favoritmu. Dalami, dalami, dalami, dan...kembangkan..

Senin, 09 Agustus 2010

3DS: No need for 3D Glasses!


Trend dalam teknologi dunia entertainment kini beralih kepada satu kata; 3D. Mau di bioskop, TV, bahkan game pun berlomba-lomba menggembar-gemborkan fitur 3D masing-masing. Memang, teknologi 3D yang masih cukup dapat dijangkau oleh masyarakat kita tidak lain adalah film bioskop. Walaupun untuk beberapa orang masih dianggap mahal, namun film 3D masih lebih murah bila dibandingkan dengan beli TV dengan fitur 3D maupun memasang video card di komputer yang support 3D view.

Bagi penggemar handheld game NDS, ada satu kabar yang cukup menggembirakan buat kamu! Pada even E3 2010 bulan Juni lalu, Nintendo secara resmi telah mengumumkan penerus Nintendo DS. Adik NDS yang diberi nama 3DS ini diklaim mampu menampilkan efek 3D tanpa perlu menggunakan kacamata apapun! Mengapa bisa demikian? Rahasia terletak pada layar sebelah atas. Layar 3D WQVGA dengan resolusi 800 X 24O pixel diklaim Nintendo sebagai layar yang mampu mengasilkan efek 3D dari game yang sedang dimainkan.

Apakah cuma layar 3D saja yang dapat dibanggakan dari hanheld ini? Tentu saja tidak! Banyak fitur baru yang mampir ke 3DS. Beberapa diantaranya adalah slidepad (analog), accelerometer, gyroscope, dan dua buah built in camera untuk memotret foto dan video 3D dengan resolusi 0,3 megapixel. Selain itu, Nintendo 3DS juga mampu memainkan film dengan format 3D. Nintendo bahkan telah menggandeng Disney untuk menyediakan format film 3D dalam 3DS. Sepertinya langkah ini memang untuk menyaingi PSP yang sudah terlebih dahulu mengeluarkan format film PSP.

Sepertinya fiturnya cukup menjanjikan ya? Bagaimana dengan harganya? Menurut ign.com, Nintendo akan memasarkan 3DS dengan patokan harga tidak lebih dari US$ 200. Memang ini belum keputusan final dari Nintendo. Namun apabila benar, tentu ini merupakan sebuah kabar kembira bagi para penggemar NDS yang memang sejak dahulu terkenal dengan harganya yang lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya, PSP.

So, menurut aku, daripada membeli Nintendo DS, ada baiknya kamu nabung lagi buat the NEXT HANHELD CONSOLE, 3DS!