Powered By Blogger

Selasa, 29 Maret 2016

7 Hal Seru di Odaiba

 6 Maret 2016, jam 12.00 GMT+9

Hi all! Kali ini saya mau cerita salah satu hari terbaik saya jalan-jalan di sekitar Tokyo.Odaiba merupakan wilayah di selatan Ibukota Jepang, tepatnya di daerah pantai Tokyo. Secara harafiah, Odaiba berasal dari kata daiba yang berarti benteng. Dulu, wilayah Odaiba digunakan sebagai sebagai pertahanan dari serangan laut. Setelah mengalamai beberapa kali reklamasi, Odaiba hadir dengan wajah yang jauh lebih modern dan variatif. Seberapa variatif kah wajah Odaiba? Mari kita simak 7 tempat rekomendasi di Odaiba!

1. Patung Gundam & Gundam Front






Baik kamu pecinta anime maupun bukan, rasanya spot patung Gundam RX-78 ini ga boleh dilewatin begitu saja. Sebagai salah satu ikon budaya populer Jepang, tidak berlebihan bila Sunrise, studio animasi serial besutan Yoshiyuki Tomino dijadikan salah satu ikon wisata di Odaiba. Dari stasiun Odaiba Kaihinkoen, lewati jembatan dimana kita bisa melihat secuil pemandangan jalan tol Wangan. begitu lihat Diver City Plaza, langsung aja berjalan ke arah situ. Ada dua pintu masuk sebenarnya, pintu lewat taman bunga dan pintu melalui mall. Saya sendiri kemarin masuk via pintu utama plaza, lantai 2.



Di waktu-waktu tertentu, robot Gundamnya bisa bergerak, lho  (meskipun cuma gerak kepala sama lampu-lampunya doang yang nyala). Adanya lampu-lampu ini sebenernya lebih keren kalau dilihat pas malam hari. Mau malam atau siang, pertunjukan singkat ini bisa kamu nikmati.

2. Diver City Plaza

 

Laper habis nonton Gundam? Ada banyak pilihan makanan di dalam Diver City Tokyo. Untuk soal harga, sayangnya saya ga sempat coba salah satu kedai. Yang pasti sih buat jaga-jaga, bawa uang lebih ya. Kalau uang mepet, ada Seven Eleven kok di sebelah pintu masuk seperti gambar di atas. Puas makan, saatnya menjelajahi Diver City lebih lanjut.

Di lantai 7 sayap barat, ada tempat hiburan berupa game center, seperti bowling dan game arcade. Ngelirik berbagai mesin arcade nya, saya sebenarnya udah ngiler berat sama beberapa permainannya. Sayangnya karena saya ga mudeng caranya ke sana (suasana terlalu gaduh soalnya, jadi petugasnya sepertinya kurang sigap buat ditanyain seorang nubi kaya saya wkwk), saya memutuskan buat ke Gundam Front yang terletak di lantai yang sama. 

3. Megaweb


Mau tau seheboh apa Megaweb? Cek tulisan khusus nya di sini!

4. Zepp Tokyo

Di dekat Megaweb, ada sebuah hall yang biasa digunakan musisi-musisi Jepang buat manggung. Zepp Tokyo berdiri sejak tahun 2012. Telah banyak musisi yang unjuk kebolehan di sini. Saat jalan-jalan menuju Megaweb, saya melihat antrian panjang banget. Saya pikir ada apa ini? Ternyata mereka adalah fans setia sebuah band legendaris Jepang, Siam Shade. Kurang familiar? Mungkin lagu ini bisa mengingatkan kamu akan lagu yang cukup sering didengar di era 2000 an awal.

5. Gundam Front


Di lantai 7 Diver City, kamu bisa lebih memuaskan dahaga mu terhadap Gundam. Masuk melalui lift sayap barat, terdapat Gundam Front yang menjual berbagai pernak-pernik bertema Gundam. Jangan lewatkan juga bagian museum Gundam. Cukup dengan 1000 yen, kamu bisa menikmati berbagai informasi mengenai anime yang tayang pertama kali tahun 1979 ini. Saya sendiri memutuskan buat langsung beli satu mainan Gundam buat oleh-oleh diri sendiri. Lumayan, gratis folder plastik bergambar serial Gundma terbaru. ^^


6. Spot Cosplay


Kalau ngaku suka sama orang-orang berdandan ala karakter anime, jangan melewatkan taman yang ada di dekat Megaweb ini. Setiap sore, anak-anak muda mengekspresikan diri mereka dengan meniru berbagai karakter anime yang mereka suka. Waktu di sana, saya sempat berpapasan dengan beberapa cosplayer yang iseng jalan-jalan di Megaweb. Selain itu, saya juga sempat lihat orang dengan kostum serial Super Sentai (asal mula Power Rangers diciptakan) terbaru, Jyuoh-ger. Entah itu kostum asli dari perusahaan pembuat film, TOEI atau bukan, saya biarkan saja momen tersebut. 

Maklum, udah ga terlalu ngikuti soalnya wkwkk ^^









7. Wangan


Selain Megaweb, ada satu spot menarik buat pecinta mobil di Odaiba (meskipun agak susah juga buat menemukan keasyikannya). Wangan, dikenal juga dengan Shuto Expressway/ Bayshore Route, adalah salah satu jalan tol di kawasan Tokyo. Kalau saya perhatikan kemarin, jalanannya cukup lebar untuk ukuran sebuah jalan tol. Jika kamu merupakan penggemar kultur otomotif di Jepang, Wangan adalah salah satu tempat penggila mobil buat memacu kendaraannya selain di wilayah pegunungan seperti Gunma. Bedanya, Wangan adalah tempat untuk memacu kecepatan maksimal sebuah mobil, sedangkan Gunma memacu mobil dan skill pengendara hingga titik maksimal. 

Itu tadi salah satu tempat terbaik yang berhasil saya santronin ketika jalan2 di Odaiba, Tokyo. Penasaran sama Akihabara? See you on the next article! 









Selasa, 22 Maret 2016

7 Hal Seru di Asakusa

5 Maret 2016, sekitar pukul 10.00 GMT+9


Hari itu saya putuskan untuk jalan lebih awal, karena di Asakusa ada sebuah restoran halal yang menyediakan mushola kecil di lantai 2. Langsung saja saya bergegas ke sana sambil berpikir, ah sholat di mushola luar negeri sepertinya ok juga.

Nah, di kawasan Asakusa, kita bakal dimanjakan oleh sekelebat nuansa klasik Jepang. Mau tau ada apa aja yang seru di bantaran Sungai Sumida? Check it out!


1. Ekimise


(Source: Japanvisitor.com)
Begitu keluar dari stasiun Asakusa, kita akan melihat sebuah toko yang menjual berbagai jenis makanan.Saya sendiri memutuskan buat liat-liat Ekimise sebelum balik. Begitu sampai di pintu depan. sempat kebingungan juga saya mau beli apa ^^. Setelah muter-muter, akhirnya saya membeli dua buah softcake buat bekal balik ke Kumegawa.


2. Becak Ala Asakusa


Di Asakusa, kamu bisa meluapkan rasa penasaran terhadap salah satu alat transportasi tradisional Jepang, Jinrikisha. Sepanjang jalan dari Stasiun Asakusa ke Kuil Sensoji,  saya bertemu dengan beberapa "abang becak" yang menawarkan jasanya kepada semua turis, baik asing maupun lokal. Tertarik untuk mencoba? Siapkan uang sekitar 3000-5000 yen buat tour sekitar Asakusa sekitar kurang lebih 15 menit! Karena saya masih ada keinginan buat borong mainan, niat tersebut akhirnya urung terjadi. Daripada tekor nantinya ^^

3. Sensoji Asakusa




 Ini dia, spot wisata utama Asakusa. Sensoji terdiri dari banyak bangunan, dari mulai kuil, kios tempat menjual pernak-pernik, hingga restoran. Kalau jalan-jalan ke Sensoji pas suhunya lagi rendah, jangan sampai menyia-nyiakan setiap sudut yang ada karena ada banyaak banget yang bisa dicoba dan dicicipi. Berkat udara dingin di bulan Maret, saya cukup puas mengelilingi kawasan sekitar Asakusa. Coba seandainya di musim panas, ga bisa bayangin udah teler duluan karena katanya, musim panas di Jepang jauh lebih ekstrim daripada di Indonesia!








Oh iya, seperti yang saya bilang di atas, tepat di dekat penjaja makanan kaki lima, ada satu komplek pertokoan, dimana salah satunya adalah restoran Muslim Friendly, Halal Naritaya. Meskipun kecil, kamu akan merasakan nuansa kedai kelas menengah yang biasa dilihat di film Jepang. Setelah memesan makanan, saya pun memutuskan buat sholat terlebih dahulu di lantai 2. Hati-hati kalau naik tangga ya, karena saya sempat terbentur tembok. Untungnya sih udah dikasih busa, jadi ga terlalu kerasa sakitnya ^^.


4. Aktivitas Ibadah





Namanya juga kuil, pasti ada aktivitas ibadah para pemeluknya. Namun buat kamu yang mau coba merasakannya, ga jadi masalah. Air tempat bersuci bebas dipakai siapa saja, termasuk turis asing. Asal tetap jaga kebersihan ya ^^. Setelah bersuci, orang-orang langsung menuju kuil Sensoji untuk melakukan semacam doa setelah melempar koin. Ketika melihat prosesi tersebut, saya langsung teringat salah satu ritual haji, melontar jumroh! Haha..

5. Manju, Mochi, Melonpan


Yap, tiga kudapan manis ini wajib dicoba kalau lagi di Asakusa.  Ada banyak toko yang menjual makanan, baik makan berat maupun snack. Ga usah bingung cari mana yang terbaik, karena menurut saya kualitas tetap sama lah ya. Pokoknya, begitu nemu penjual manju, langsung aja coba beli. Benar seperti yang turis lainnya bilang, kue di Jepang tu manis dan lembut banget! Habis makan, pastikan bungkus pembuangnya ditaruh di dalam tas/ kantong yang dibawa sendiri sebelum nemu tempat sampah. Jepang terkenal sebagai negara yang jarang terdapat tempat sampah. Karena tidak nemu tempat sampah, saya pun sampai membawa bungkus makanan balik ke rumah teman saya, Erna-sensei. 

6. Bantaran Sungai Sumida



Capek jalan-jalan di Asakusa, saatnya merilekskan diri di tepi sungai Sumida. Saat di sana, suasananya cukup lengang, sangat bagus buat tempat foto atau sekedar melepas lelah. Oh iya selain tempat sampah, tempat duduk umum adalah hal yang cukup langka di sini. Saya kadang heran, sekuat apa sih orang Jepang kalau berdiri? Bahkan di tempat publik seperti ini cukup susah buat sekedar duduk. Karena beban di kaki udah semakin berat, akhirnya saya ga malu-malu lagi buat duduk di tangga. Toh jarang ada orang yang lalu lalang ^^. Dari spot saya duduk, terlihat satu bangunan tinggi yang bernama Tokyo Skytree. 

7. Tokyo Skytree 


Selain Tokyo Tower, Tokyo Skytree adalah salah satu spot khas Tokyo yang menjulang tinggi. Sebenarnya cukup banyak yang bisa kita lakukan di Tokyo Skytree, dari mulai belanja hingga lihat kota Tokyo dari ketinggian. Sayangnya, karena posisinya terlihat agak jauh dari tempat istirahat, saya urungkan niat buat ke sana. 


See you on the next post! #menghilang
 
Kalau mau cari suasana tradisional di Jepang, Asakusa is the place. Never ever miss this place lah pokoknya ^^.

Sabtu, 12 Maret 2016

7 Hal Seru di Shibuya

 4 Maret 2016, sekitar pukul 13.00 GMT+9

Setelah menentukan rute yang mau dikunjungi hari itu, saya dan Erna-sensei, teman asal Indonesia yang rumahnya saya inapi selama di Jepang, sepakat mengunjungi daerah Shibuya. Sebagai salah satu spot turis di Tokyo, tentu banyak hal seru di sini, terutama spot buat foto-foto narsis ^^. 
Cekidot spot-spot mana aja yang seru buat foto-foto, baik wefie maupun selfie.

1. Patung Hachiko


Begitu keluar dari stasiun Shibuya, kita bisa langsung lihat patung Hachiko, seekor anjing yang setia menunggu tuannya di stasiun Shibuya semasa Perang Dunia II. Kisah mengharukan ini diabadikan dalam bentuk patung yang lokasinya tidak jauh dari pintu keluar stasiun. Cukup banyak turis yang antusias berfoto di depan patung Hachiko. So, pastikan bersabar nunggu antrian foto sama patung anjing jenis Shiba Inu ini ya. ^^

2. Shibuya 109 Men

 


Bangunan ini sering nongol ketika kita search kata "Shibuya" di Google. Buat kamu yang ngaku anak fashionable kekinian, rasanya Shibuya 109 Mens ga boleh gitu aja dilewatin. Buat sista fashionista, Shibuya 109 terletak deket bangunan tersebut. Soal harga, saya kurang begitu tahu sih, soalnya ga sempet masuk ke dalam hehe. Tapi rasanya, bernarsis ria di depan Shibuya 109 pun sudah cukup sebagai bukti kalau kita udah pernah ke Tokyo. 


3. Tower Records


Saya pribadi adalah penggemar berbagai musik Jepang, baik yang menjadi opening atau ending sebuah kartun, maupun yang berasal dari band. Tower Records ibarat one stop shop yang siap memanjakan dahaga kita terhadap musisi favorit. Kalau beruntung, bukan tidak mungkin kamu bakal ketemu artis favorit karena beberapa musisi Jepang suka berkunjung ke Tower Records buat acara peluncuran album atau single terbaru. Sial banget waktu itu, harusnya saya datang ke Tower Records pas malam minggu, karena salah satu band favorit saya SCANDAL berkunjung ke Tower Records buat peluncuran album baru mereka. Duh emang gak jodoh ya gini nih #Curcol

4. Kitty Shop SCANDAL



Paling tidak, meski ga sempat ketemu sama mbak-mbak personil band SCANDAL, saya menyempatkan diri ke sebuah toko kecil yang menjual pernak-pernik band yang berasal dari Osaka, Jepang ini. Meski "baru" berusia 6 tahun (dihitung dari mereka mulai debut, tahun 2008), band yang beranggotakan HARUNA, TOMOMI, MAMI, dan RINA ini berhasil menyedot perhatian penikmat Jpop, ga cuma di Jepang, tapi seantero dunia. Pernak-pernik yang ada di dalam toko sangat beragam, mulai dari handuk, gelang, notebook, hingga photobook. Kalau kamu ngaku fans band ini, jangan sampai deh kelewatan toko ini. Minimal masuk dan negur yang jaga toko juga ga papa, siapa tau bisa nambah kenalan sesama fans, hehe. 


5. Shibuya Crossing 

Selain Shibuya 109, foto orang menyeberang kawasan Shibuya juga sering kita lihat di berbagai media. Tempat ini diklaim sebagai persimpangan paling sibuk di dunia. The Scramble, sebutan lain untuk persimpangan Shibuya bakal bikin kamu berdecak kagum. Jangan lupa juga buat ngecek berbagai jenis papan reklame yang terdapat di sana. Kalau yang saya dapat tangkap, sepertinya spot ini bisa dibilang sebagai spot mahal beriklan; hanya mereka yang bisa menembus ketatnya industri di Jepang yang bisa beriklan di sini. Ah, bakal keren sih kalau bisa selfie di antara kerumunan orang-orang yang lagi melintas ini.

6. Promosi Via Truk


Pas jalan-jalan di pinggir jalan daerah Shibuya, saya melihat truk yang ada gambar personil band Exile yang lagi promo album dan DVD baru. Persis seperti yang saya baca di berbagai artikel, di berbagai kawasan Tokyo seperti Shibuya, Shinjuku, dan Ikebukuro, banyak terdapat truk atau mobil berukuran gede yang digunakan untuk promo musik atau film terbaru.

 7. Graffiti di Shibuya 

(sumber: http://coolphotojapan.com)
Kalau kita cermat mengamati beberapa pojok bangunan, mungkin kita agak kaget karena ada beberapa pemandangan yang cukup kontras. Berbagai jenis graffiti menghiasi sudut-sudut tersembunyi daerah Shibuya. Saya pribadi kurang begitu tahu apakah "hiasan" ini legal atau tidak. Yang pasti sih, graffiti ga bisa dilewatkan begitu saja, karena memang cukup kelihatan kalau kita berjalan lurus ke arah utara. 
Itu tadi 7 Hal Seru yang bisa kamu kunjungi, terlebih lagi bisa buat tempat selfie atau wefie bareng temen. Sampai jumpa di tulisan berikutnya! ^^

Kamis, 10 Maret 2016

Mega Web, Atraksi Otomotif di Odaiba



(sumber: http://www.megaweb.gr.jp)

Buat kamu yang suka dengan otomotif dan motorsport Jepang, tapi sedang tidak berada di perfektur Tochigi atau Mie dimana terdapat Sirkuit Motegi dan Suzuka, ga perlu khawatir karena di Tokyo pun ada satu tempat buat pecinta otomotif. Mega Web, sebuah taman rekreasi bertema otomotif. Taman yang cocok buat tempat rekreasi keluarga ini terletak di pulau buatan Odaiba, sekitar satu jam dari kawasan Shibuya.


Dari jalur utama Tokyo, alias JR Line Yamanote, naik kereta darat arah ke Shibuya. Setelah itu, turun di Stasiun Shimbashi. Setelah sampai di Shimbashi, kita berganti moda transportasi ke monorail jalur Yurokamome tujuan Toyoshu. Nikmati sejenak suasana pulau buatan Odaiba di dalam monorail sebelum turun di Stasiun Aomi. Begitu keluar dari stasiun, kita bisa langsung masuk ke pintu belakang Mega Web. Saya sendiri kemarin lewat pintu belakang, karena memang sebelumnya jalan-jalan di kawasan Diver City Plaza.


Atau, kalau mau jalan kaki agak banyak sebenarnya kita bisa juga turun di Stasiun Odaiba Kaihinkoen, jalan ke arah bangunan Mega Web seperti gambar di atas dan pintu depannya bisa kita lihat sembari berada di area parkiran mobil yang begitu luas! Tiba-tiba ngerasa capek? Tenang aja, ada persewaan sepeda buat kita keliling odaiba. Cukup bayar sekitar 300 yen (bisa lewat Pasmo atau Suica), kita bisa menikmati suasana yang cukup damai.

Mega Web punya tiga bagian utama. Yuk kita bahas taman rekreasi otomotif ini satu per satu!

1. History Garage


Awalnya saya kebingungan karena di bangunan Venus Fort, yang saya lihat cuma mall dengan tema Italia. Untungnya ada peta yang menunjukkan lokasi keren yang terletak di lantai 2 Venus Fort. Ada dua lantai di History Garage buat yang suka dengan balap klasik. Sayangnya, karena ga baca brosur yang udah didapat ketika di masuk wahana Ride Studio, saya melewatkan lantai 1 T-T



 Tapi secara keseluruhan lantai 2 History Garage ini sangat memuaskan para pecinta otomotif dan otosport klasik. Di dalamnya banyak terdapat koleksi mobil klasik, dari mobil keluarga hingga sport dari berbagai brand, mulai dari Nissan hingga Ferrari. Hiasan di dinding pun dibikin sedemikian rupa sehingga kita seolah-olah balik ke era kejayaan otomotif era 50-80an.





Selain koleksi mobil 1:1, banyak juga koleksi miniatur mobil klasik disimpan di lantai 2. Karena Mega Web disponsori oleh Toyota, tentu saja lebih banyak koleksi miniatur mobil-mobil Toyota yang pernah berlaga di berbagai ajang balap, baik tingkat Jepang maupun internasional.











2. Toyota City Showcase

Kita lanjut ke bagian tengah, dimana Toyota menampilkan berbagai inovasi yang telah di lakukan, baik dalam teknologi mobil jalanan maupun mobil balap. Saya sendiri merasa tempat ini lebih cocok dikunjungi bersama keluarga, karena mobil yang ditampilkan tidak melulu tentang balap. Kalau suka sama balap dan ingin tahu track record divisi balap Toyota, Gazoo Racing, kita bisa memuaskan hasrat balap ke lantai 2. Di lantai ini pula, kita bisa coba racing simulator Gran Turismo secara cuma-cuma.








Namun kalau lebih suka otomotif yang lebih "bersahabat", coba aja ke lantai dasar. Layaknya sebuah pameran otomotif, kita bisa melihat berbagai teknologi yang diterapkan ke dalam mobil Toyota. Buat anak-anak, bisa juga coba permainan remote control yang dijamin seru abis. ^^



3. Ride Studio

Wahana Ride Studio memang ditujukan khusus untuk anak-anak. Saya sempat masuk sebentar di sana karena mau tanya lokasi History Garage. Jadi ya, ga sempat melihat aktivitas yang dilakukan anak-anak Jepang nan lucu tersebut ^^


Itu tadi tiga lokasi utama Mega Web yang dijamin memuaskan jiwa pecinta motorsport dan otomotif. Sebenarnya masih ada dua wahana seru lainnya, yaitu Fun Kart Ride dan Ride One. Sayangnya karena saya juga membagi waktu dengan wisata ke daerah Diver City Plaza, dua tempat tersebut ga terjamah sama sekali. #sedih