Powered By Blogger

Rabu, 14 Juli 2010

Part V: Damage

"Clullulut..clululut......clulult..clulullt...."
Komunikator tersebut berdering, cukup lirih untuk didengarkan dari jarak 5 meter. Namun, apabila menempel pada tubuh manusia, pemilik komunikator langsung mengetahui bahwa ada seseorang yang menghubunginya. Sayangnya, saat ini ia tidak menempel pada tubuh sang empunya. Lalu, kemanakah sang empunya berada?
Tepat di ruangan sebelah komunikator tersebut terletak, sosok sang empunya, Solid Snake, tengah ditawan. Kondisinya kini benar-benar tanpa sepucuk senjata pun. Semuanya raib entah kemana. Snake melihat sekelilingnya. Ia baru sadar bahwa kini ia ditahan oleh Fox Enigma. Semuanya terasa begitu cepat baginya. Rasanya, beberapa menit yang lalu ia berpikir bahwa misinya berhasil. Realita kini berbicara sebaliknya. Ia tak kuasa diikat dengan sangat erat dan dijadikan seorang tahanan.
Pintu ruangan tersebut terbuka. Seorang pria dengan rambut pirang nampak tersenyum sinis ke arah Snake. Sambil membetulkan letak kacamatanya, pria tersebut mulai memperkenalkan diri.
"Helo...CIA Dog! Have you enjoyed our little welcome party?" Bila dilihat dari postur tubuh, warna mata, serta logat yang dia ucapkan, nampaknya, Snake yakin pria tersebut berasal dari Jerman. Kemampuan mengenali asal negara orang memang sudah menjadi field trainingnya sebelum dia memulai misi pertamanya di Outer Heaven. IQ 180 serta kemampuannya berbicara 6 bahasa sungguh membantunya untuk melakukan hal tersebut.
"Well...it seems that those couple are pretty good...My troops couldn't catch them."
"WHAT ARE YOU DOING TO THEM??" Snake bertanya dengan nada keras
"It's not that terrible...I just wanna play with you all..before I finish your life. But up to now.............I only got two toys......What a shame......."
Snake terkejut. Ternyata, dia tidak hanya berdua dengan pria berkacamata itu. Setelah laki-laki membuka tirai yang ada di depannya, sosok Nicklaus yang tengah tak berdaya muncul di depan Snake. Awalnya, Snake tidak mengenali sosok tersebut. Namun setelah ia memperhatikan corak seragam yang dikenakan, Snake yakin dia adalah Nicklaus, rekan dari Billy dan Sheila.
"Oh........I forget to introduce myself. I'm Dietrich Troy, the leader of Fox Enigma!.....Well Snake! You must know this kid right? Well....I think my hands are ready to finish this agent!"
"But...I think my own hands won't be able to finish this brat....So..to make the show more interesting, let this 45' caliber pass through his heart!!"
DAR......DAR!!!!
Dua buah peluru kaliber 45 telah dilesatkan dari moncong pistol Desert Eagle. Nicklaus tersentak. Dia sekarat bersimbah darah. Nicklaus mencoba bertahan dalam situasi yang paling sulit dalam hidupnya ini. Namun apa daya, dia benar-benar terikat kuat; tak mampu lagi untuk melepaskan diri. Peralatan yang biasanya melekat di badannya sudah dilucuti semua.
"Well......you're still alive, brat? It's OK......I was just playing with you.........."
"YOU.......(Cough) (Cough)...Bas..........................tttttaaaaa"
DAR!!!!
Belum sempat Nicklaus melanjutkan kata-katanya, sebuah peluru melesat lagi, kali ini menembus jantungnya. Kini, Nicklaus benar-benar tidak bergerak. Dia telah tewas!
Snake sangat marah. Mulutnya mengeluarkan darah karena ia menggigit bibirnya sampai terluka. Meski ia baru pertama kali melihat sosok Nicklaus, ia tidak rela agen S.E.A tersebut mati konyol di tangan seorang teroris sekelas dia.
"Hem...You wanna that, too?? Unfortunately...I wanna play with you first."
Tanpa banyak bicara, Dietrich menekan tombol merah yang ada di dekat tempat Snake ditawan. Tombol tersebut berfungsi untuk mengalirkan arus listrik ke tubuh tahanan. Dengan muka tertawa, ia melihat ke arah Snake yang menderita tersengat listrik. Ia lakukan ini sampai yakin Snake tak sadarkan diri.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH"
Teriakan tersebut menggema ke seluruh ruangan eksekusi. Snake akhirnya terbujur kaku. Dietrich tertawa sinis melihat kejadian ini. Perlahan, ia keluar ruangan sambil mengucapkan "worthless brother...."

"What is this??? I could'nt contact Snake!"
" Me too...What happened with him? My feeling is bad....not only to Snake, but to our comrade, Nicklaus.."
Billy dan Sheila nampak resah dengan kejadian ini. Sekarang, misi mereka adalah mencari tahu keberadaan dua orang rekannya tersebut.

Bersambung........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar