Powered By Blogger

Minggu, 18 September 2011

Yang Terlupakan, dan Yang Dilupakan

Part II: Ketidakrelaan

"Pokoknya aku ga rela kakak jadi galau gara-gara Umi! Kalau dia ga suka, udah aja deh, ga usah lagi pake acara penasaran tentang isi hatinya Umi, kak!"
Omelan tersebut sudah sering didengar Wataru dari adik perempuan satu-satunya, Sayaka. Memang, Sayaka bukanlah adik kandung Wataru. Namun, perhatian Sayaka kepadanya sungguh besar, bahkan mungkin lebih besar daripada seorang cewek kepada kekasihnya. Pernah suatu saat, Sayaka dengan berani mengutarakan perasaannya bahwa ia suka, bahkan sangat menyayangi kakaknya. Wataru memahami perasaan adiknya. Namun, sering ia melupakan bahwa adiknya adalah wanita yang selalu mampu menenangkan perasaan Wataru disaat gundah, termasuk saat ini.
"Ah, ga papa..Lagian ini kan tawaran dari temen deketku, Saya-chan!"
"Oh, jadi ni acara comblang-comblangan?"
"Ya gitu deh.." Wataru menjawab sekenanya.
Sayaka merasakan perasaan tidak enak terhadap rencana sahabat kakaknya itu. Akan ada sesuatu yang ganjil....
"Kak, mending kamu cegah dia nyomblangin deh! Aku benar-benar punya firasat jelek tentang hal ini! Perasaan kakak akan lebih terluka daripada saat kamu nembak Umi. Pleasse...."
"Kamu gak pernah tahu perasaanku ya, selalu gagal dalam mendekati cewek? Kamu gak pernah jadi diriku sih!
"Iya emang, terus kenapa?!"
"Heh, kamu sih enak!!! Jadi cewek populer di SMA dan Kampus! Cowok tinggal milih..."
"Okey..bisa aja aku kek gitu, tapi gak ada SATUPUN cowok yang pantas buat aku, kak! Jujur, aku udah capek ma semua ini..Tentang semua debat gak penting ini..
Keduanya saling membuang muka...
Kukira..Kukira kamu adalah kakak yang bisa menggantikan posisi seorang kekasih dihatiku. Tapi..."
Sayaka berlari menuju kamarnya. Isak tangis terdengar keras di seluruh ruang tamu. Wataru menatap adik kesayangannya itu dengan pilu. Hemh.....menatap ke masa lalu, Sayaka selalu memberikan nasihat kepadanya, dan entah berapa kali ia mengabaikannya. Akhirnya, Wataru sendiri yang terjebak dalam kesulitan.
Dilema. Umi atau adiknya? Itulah yang kini menghantui pemikiran Wataru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar