Powered By Blogger

Jumat, 16 September 2011

Yang Terlupakan, dan Yang Dilupakan

Part 1: Suki da yo, Kimi no Koto

"Umi, aku suka ama kamu. Mau ga, jadi cewekku?"

"Hem...ahahhaha..udah kuduga kamu mau mengatakan itu. Maaf, Wataru. Aku gak ada perasaan apa-apa sama kamu. Lagian, aku juga masih mendambakan cowok yang dulu aku gebet semasa SMA. Aku males menjalin hubungan dengan laki-laki...."

Kata-kata tersebut sangat datar, namun mampu menusuk perasaan Wataru. Umi Yoshikawa, cewek yang selama ini dia sukai, menolaknya dengan alasan yang cukup tidak logis. Alasan pertama dan kedua mungkin logis. Tapi yang ketiga? Masa sih dia ga mau pacaran? Hal ini terus saja menghantui perasaan Wataru.

Semenjak kejadian itu, hubungan mereka berdua jadi renggang. Pernah suatu saat, ketika Wataru habis pulang dari luar Jepang, ia menyempatkan diri bertemu dengan Umi untuk sekedar say hi dan memberikan sedikit oleh-oleh; dua buah gantungan kunci dari Singapura. Sialnya, pertemuan dengan Umi yang ia inginkan agak lama, terhambat karena Umi sepertinya ada urusan.

"Wataru, aku pergi dulu ya? Sori ada urusan!" Kata Umi dengan nada datar.

Perasaan Wataru sedikit tercabik-cabik. Rupanya dia masih menghindar dari aku ya? Hati kecil Wataru berkata demikian. Sebenarnya Wataru agak kurang suka sikap Umi terhadap dirinya itu.

"Apa yang salah denganku?"

3 Bulan kemudian....

Universitas Tokyo membuka program sukarelawan bagi para Korban Tsunami di Jepang. Wataru dan Umi kebetulan ikut dalam program tersebut. Sayangnya, mereka tidak ditempatkan dalam satu kelompok kerja.


"Wah, ga kusangka ya aku bisa sekelompok kerja ma cewek yang kamu suka, Wataru!" Fujioka, Ringo, Akira, ketiga teman dekat Wataru tersebut tidak percaya mereka akan satu kelompok kerja dengan Umi.

"Ah terserah kalian lah..."
"lho kenapa Wataru? Bukannya kamu masih suka ama Umi?" Ringo tanya
"Tapi dia menolakku.."

Akira berusaha menghibur Wataru. "Gini deh, Wataru. Mumpung aku ma Umi satu sub kelompok kerja, gimana kalau aku comblangin kalian? Tapi waktunya ga mendesak lho!"

"Ok. boleh! Makasih ya Akira!" Wataru menaruh harapan cukup tinggi terhadap sahabatnya yang telah ia kenal sejak semester pertama.


Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar